Penyesalan Akhir Zaman  

Posted by ahmed in

hai insan yang dimuliakan
kapan engkau sadar???
bahwa dunia
penuh permainan

hai insan yang selalu dibahagiakan
kapan engkau tafakkur atas
semua yang dianugerahkan
tiap jengkal kehidupan

hai insan penerima nikmat
kapan engkau teringat
kerunia yang menjagat
tak pernah kau rawat

hai insan yang dipenuhi
taburan benih
kasih Ilahi
kapan engkau merendahkan diri

di hadapan Ilahi Rabbi
yang selalu memberi
tanpa rasa iri
seluruh jagad raya ini

kesombongan
kecongkakan
kedengkian
kebencian

luntur
hancur
lebur
bersamaan datangnya malaikat

peniup terompet sangkakala
pertanda sudah saatnya
terhentinya semua
kegiatan makhluk-Nya

alangkah takut
muka menciut
melihat sang maut
datang menjemput

tanpa rasa belas kasih
tanpa rasa sedih
mereka siapkan diri
tuk mengabdikan diri

akankah semua kehidupan
mampu menjauhkan
ketentuan Tuhan
yang sudah ditakdirkan

dalam penantian dan harapan
tertunduk cemas
lemas
menunggu keputusan

saat lalu
umurku tanpa malu
kesombonganku
terampunikah diriku

pilu ingatanku
masa laluku
dipenuhi kebodohanku
membanggakan duniawiku

rugi waktuku
rugi umurku
rugi kerjaku
rugi hidupku

owh Rabbii
bisakah kami
kembali lagi
menapaki kehidupan dulu kami

cukup sudah
hari indah penuh barakah
cukup sudah
kasih sayang Ilah

tanpa rasa syukur kami
terus perdayai
hidup kami
bertabur harumnya dosa-dosa kami

hanya doa yang membingkai hati
ighfirlii dzunubii
wa in lam taghfirlii
lanakunanaa minal khaasyiriin...

addienk, Q_doezz, 4 Muharam 1430 H

Mengasah Hati  

Posted by ahmed in

tengah malam ku coba melebarkan mata
tuk melihat kegelapan sekujur badan
terus membayang dan membekas dalam angan
tindak kelakuan dipenuhi lumpur kejahilan

ku ambil air tuk bisa mulai bersihkan jemari tangan
agar semua gerakan terhindar tindak kebejatan
ku hirupkan air dalam kedua lubang
hidung yang bisa membaurkan bau maksiat dalam pikiran

ku berkumur supaya mulut
terkatup bisu tanpa suara lacut
menggemakan kidung-kidung
fitnah, kedengkian, kesombongan, janji palsu

ku basuh muka beserta niatan
membiarkan wajah dan lidah
bersatu mendendangkan
ilahiah Sang Penguasa

memberikan cahya terang
muka berkilauan sinar
tanpa redupan kejahatan
kepucatan murka sang durjana

ku basuh kedua tangan
dengan harapan segala tindakan
tak selalu memberikan beban
walau dengan kepalan tangan

usapan air pada rambut kepala
membuat sejuk menyelimuti daya
upaya ingat pada Sang Pencipta
walau dalam suka duka

tak lupa ku bersihkan daun telinga
yang senantiasa dengar
dan berusaha mendengarkan
kejelekan dan keburukan serta kebodohan orang sekitar

supaya mampu mendengar
tangisan kesakitan
jeritan kepiluan
lara lingkungan alam semesta

ku basahi kedua kaki
agar kelak nanti
jalan yang aku tapaki
slalu dalam ridha Ilahi

Ya Allah
Ya rabbal baraza
Ya rabbanaa
Ighfirlanaa dzunubanaa

bertafakkur
merenung
mengagung
akan ke Esa-an Mu

addienk, Q_doezz, 29 Dzulhijjah 1429 H

Sekian Kali  

Posted by ahmed in

ya Allah tuk sekian kali
hamba bersimpuh diri
memohon dikasihani
atas dosa-dosa kami

sudah ratusan atau bahkan ribuan
kali permohonan
sudah pula jutaan bahkan milyaran
kasih sayang Enta berikan

akan tetapi semua
selalu kami abaikan
tak terhiraukan
tanpa rasa penyesalan

acap waktu kesedihan datang
saat itu ingat Sang Penguasa
kesenangan melanda
Sang Penguasa tiada dibenaknya

Ya Ilaahii Rabbii
Sang Penguasa qalbii
jadikan diri
teguh berdiri pada tali yang Enta ridhai

Ya Ilaahii
ighfirlii dzunubii
fainlam taghfir
lanakunannaa minal khaasyiriin...

walhamdulillahi
rabbil 'aalamiin
washallahu 'ala syayyidinaa Muhammadin
awwalina wal aakhirin...

addienk, Qoedeoz, 24 Dzulhijjah 1429 H

Sang Penggoncang Jiwa  

Posted by ahmed in

Wahai Sang Pemberi Nurani
getarkan dan bukakan jendela hati
mereka yang telah mati
dengan nur aini

wahai Sang Penggoncang hati
teguhkanlah mereka pada tali
agama yang Enta beri
jalan tuk dilalui

kerna hidayah
inayah
yang Enta tanam
dalam jiwa sangat didamba

demi waktu
yang selalu bersamaku
teguhkan qalbu
tiap langkahku

demi waktu
yang gerogoti umurku
berikan Kerunia-Mu
dalam dukaku

Subhana Allah
Walhamdulillah
Walaa ilaaha
Illa Allah

Addienk, Qoedoes, 23 Dzulhijjah 1429 H

Muharram dalam Penantian  

Posted by ahmed in

tak terasa
waktu begitu cepat
merayap tanpa keringat
melaju tak terkendalikan

detik bergerak
tanpa pemberhentian
menit menyokong dari belakang
jam terus berjalan

hari bersalaman
saling bergantian
jaga tiap saat
kala sang surya surut dalam barat

begitu laju kehidupan
sampai tiupan sangkakala
israfil terdengar
pada akhir zaman

tapi hamba berlimpah dosa
gelimang murka
gemerlap hina
bergumul dalam badan hamba

tiada rasa dan terasa
sang waktu meninggalkan
hamba tanpa tegur sapa
begitu saja menjauhi hamba

penuh pengharapan
dalam bentangan kasih sayang
Sang Penguasa alam
senantiasa melimpahkan

malu hamba berjalan
di bumi Enta
penuh congkah
kesombongan jiwa

malu hamba merangkak
memohon Enta
kerna jiwa
bergelimang nista

akhir tahun ini
hamba tangisi
laku hati penuh syaithoni
laku badani penuh kecamuk iblis

moga Enta
mau menerima hamba
penuh dosa dengan ampunan
ridha Sang Kuasa jagat raya

melangkah ke depan
tunduk tawadu' ketaqwaan
penuhi wajah binaran cahaya
melekat dalam jiwa raga

songsong awal hijrah
laksana anak tiada dosa
berbinar kemilau keimanan
tersenyum tiap orang memandang

Ilahi lastu li al-firdausi ahla
wala aqwa 'ala al-naari al-jahimii
fahablii taubatan waghfir dzunubii
fainnaka ghaafiru dzanbi al-'adhiimi

Ilahi 'abdukal 'aashi ataak,
muqirran bi dzunubi wa qad di'aaka
fain taghfir fa anta lidzaka ahlun,
wain tadrud faman narju siwaaka

addienk, Q_doez, 22 Dzulhijjah 1429 H

Sukar diterka  

Posted by ahmed in

sore jelang maghrib
adzan bergumilir
bertautan dari masjid
satu dengan yang lain

menggetarkan manusia
dalam gemerlap dunia
ingatkan mereka
waktu jelang senja

saat terang berganti temaram
malam gelap menerawang
waktu hewan malam
mencari penghidupan

akankah hamba tiada rasa
semua tercipta tanpa daya upaya?
memangkah manusia hanya bisa
makan minum saja tanpa syukur atas kerunia?

alangkah indah
penuh gemerlap kerunia
syukur nikmat atas-Nya
ihlas sujud pada-Nya

hanya saja
hati manusia kadang
lupa kerunia
lupa Sang Khaliqnya

dalam kesusahan
manusia berbondong memohon
dalam keceriaan
manusia langkah penuh sombong

alangkah bahagia
insan dunia
penuh ridha tiap langkah kakinya
keihlasan jalani kehidupan

betapa ceria
hidup manusia
tiap gerik tubuhnya
dalam lindungan-Nya

owh...insan manusia
tingkahmu semua
langkahmu semua
semoga dalam ridha-Nya

ilahii
enta mathlubii
wa ridhaaka ya rabbii
jannatii

addienk, Q_doezz, 19 Dzulhijjah 1429 H

Duhai Pemberi Ilham  

Posted by ahmed in

sore dirundung awan
dengan riang harapkan
sang pujaan dalam dekapan
walau cuma hayalan

mungkin perasaanku
yang selalu mendayu
tuk merasakan kasih sayang-Mu
yang kian menggerayangiku

syukur belumlah cukup
hanya terucap di mulut
yang senantiasa bergelayut
pada bibir pemuja-Mu

duhai Pemberi Ilham
berikan pada insan
yang penuh keihlasan
dalam ketaatan dan ketaqwaan

secerca harapan
terukir indah
bagai intan
yang bersinar

menerangi insan
yang dipenuhi kasih sayang
dalam dekapan
Sang Pencipta Alam

hanya do'a dan ihtiar
selalu hamba panjatkan
tu' dapat merasakan
semua ridha dalam genggaman

Ilahi 'abdukal 'aashi ataak,
muqirran bi dzunubi wa qad di'aaka
fain taghfir fa anta lidzaka ahlun,
wain tadrud faman narju siwaaka

addienk, Q_doez, 14 Dzulhijjah 1429 H.

Dini dalam Kesunyian  

Posted by ahmed in

dini dalam kesunyian
ku coba tuk merenungkan
hakikat kejadian
hamba pelaku dosa

betapa rasa kian menyayat jiwa
sirna terhempas moleknya dunia
tiada bekas dalam dada
laku dosa merajai jiwa

hamba malu tuk melaju
ke surga-Mu
hamba juga takut
akan Jahanam-MU

apakah hamba seorang manusia
yang pantas dalam ridha-Nya
apakah hamba seorang 'abduka
yang pantas dapat rahman rahim-Nya

hamba malu dan kaku
tu' mengaku
hamba seorang 'abdu
kerna laku bejadku

hanya dalam
dzikir dini hamba
menangis merajuk kepada Enta
Sang Penguasa jagat raya

memohon ampunan
memohon rahman
tu' cari ridha
dalam setiap langkah kehidupan

addienk, Q_doezz, 5 Dzul Hijjah 1429 H

Penguasa Qalbi  

Posted by ahmed in

duhai sang Penguasa hati
berikanlah pada insan ini
setetes embun di qalbii
yang mampu menelusupi

relung hati
menggugah jiwa hamba-Mu ini
dalam sendiri
selalu punya mimpi

mimpi esok hari
bisa jadi sandaran hati
dalam kekal ukhrawi
mendobrak jiwa ini

kesunyian paroh dini
munajatkan diri
pada Sang Penguasa hati
tuk slalu mohon ridhanii

diampuni
kelakuan insani
berulank kali
laku khilafii

wahai Penguasa hati
tunjukan pada kami
jalan lurus Engkau ridhai
slalu kami cari

addienk, Q_doezz, 3 Dzulhijjah 1429 H

kenapa malu???  

Posted by ahmed in

duhai para pecinta
cinta akan dia
sang musthafa
kekasih-Nya

malukah engkau
akui bahwa beliau
pecinta sesama
walau beda

malukah engkau
mengakui beliau
nuran fauqa kulla nuur
rahmatan lil 'aalamiin

kenapa enta
tak seraya
bershalawat padanya
dengan suka cita

kenapa enta
cuma menganga
dan terpana
tanpa merasa

sedih tanpanya
gersang bilanya
sengsara ditinggalnya
cuma air mata

kesedihan terus
tanpa hembus
merongga dalam dada
yang menganga

wahai manusia
bila enta sang pecinta
akan Nabi-Nya
mengakui Rasulan-Nya

perlihatkan
pada sesama
bahwa enta
memang umatnya

hubbun nabii
wal aali
wa dzurriaati
wa ashhaabih

addienk, Q_doezz, 3 Dzulhijjah 1429 H

Jepit  

Posted by ahmed in

jepit...
engkau selalu dibawah...
melayani yang diatas tanpa rasa keluh kesah...

jepit...
betapa mulia dedikasimu...
kapan enkau beranjak dari tempatmu???

jepit...
engkau rasakan semua pilu lara tanpa desah bebanmu...
andai aku mampu meninggikan derajatmu...
engkau kan ku jadikan permadani emas
yang semua orang mengelu-elukan engkau..
tapi apalah daya

jepit...
aku sama juga denganmu...
tapi aku punya harapan moga kita ditinggikan oleh-Nya....
moga kita hidup dalam kedamaian...
moga kita saling merasakan...
betapa indah bila mampu merasakan kepedihan mu

jepit...
engkau siap melayani semua tingkatan..
anak sampai bapak..
fakir miskin sampai ghaniya...
kesetianmu melebihi manusia yang menjadi pelayan umat...
kepedulianmu melebihi ghaniya dalam menolong umat...
hebat engkau jepit.

addienk, Qudus, 02 Dzul Hijjah 1429 H

kala waktu berhenti  

Posted by ahmed in


apa daya
waktu tlah terhenti
siapa sangka
semua tlah mati
muncul kegundahan
dalam rasa
dalam angan
dalam qalbanaa
kala kita
punya daya
apa yang telah kita
upayakan
kala kita
dalam kemampuan
apa yang kita
usahakan
kala kita
dalam kemakmuran
apa yang kita
telah perbantukan
kala kita
dalam keriangan
apa yang kita
tertawakan
tidak tahukah kita
saat semua
tak mampu bicara
tuk membohongi-Nya
tidak tahukan kita
waktu mulut terbungkam
cuma tangan
mata dan kaki yang bisa bicara
semua menjadi saksi
atas keserakahan hati
kedengkian qalbi
kecongkakan batin ini
ya Rabbanaa
jangan Engkau jadikan
hamba-Mu ini golongan
orang merugi akhinya
ya Rabbanaa
jangan Engkau jadikan
mulut mata kaki telinga
suka berbuat dosa
ya Rabbil izzati
ighfirlii dzunubii
fain lam taghfirlii
minal khaasyiriin
Ilahi 'abdukal 'aashi ataak,
muqirran bi dzunubi wa qad di'aaka
fain taghfir fa anta lidzaka ahlun,
wain tadrud faman narju siwaaka

addienk, Q-doez. 28 Dzul Qo'dah 1429 H

Sejarah Islam di Jawa  

Posted by ahmed in

WALISONGO

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Walisongo atau Walisanga dikenal sebagai penyebar agama Islam di tanah Jawa pada abad ke-17. Mereka tinggal di tiga wilayah penting pantai utara Pulau Jawa, yaitu Surabaya-Gresik-Lamongan di Jawa Timur, Demak-Kudus-Muria di Jawa Tengah, dan Cirebon di Jawa Barat.
Era Walisongo adalah era berakhirnya dominasi Hindu-Budha dalam budaya Nusantara untuk digantikan dengan kebudayaan Islam. Mereka adalah simbol penyebaran Islam di Indonesia, khususnya di Jawa. Tentu banyak tokoh lain yang juga berperan. Namun peranan mereka yang sangat besar dalam mendirikan Kerajaan Islam di Jawa, juga pengaruhnya terhadap kebudayaan masyarakat secara luas serta dakwah secara langsung, membuat para Walisongo ini lebih banyak disebut dibanding yang lain.
Arti Walisongo
Ada beberapa pendapat mengenai arti Walisongo. Pertama adalah wali yang sembilan, yang menandakan jumlah wali yang ada sembilan, atau sanga dalam bahasa Jawa. Pendapat lain menyebutkan bahwa kata songo/sanga berasal dari kata tsana yang dalam bahasa Arab berarti mulia. Pendapat lainnya lagi menyebut kata sana berasal dari bahasa Jawa, yang berarti tempat.
Pendapat lain yang mengatakan bahwa Walisongo ini adalah sebuah dewan yang didirikan oleh Raden Rahmat (Sunan Ampel) pada tahun 1474. Saat itu dewan Walisongo beranggotakan Raden Hasan (Pangeran Bintara); Makhdum Ibrahim (Sunan Bonang, putra pertama dari Sunan Ampel); Qasim (Sunan Drajad, putra kedua dari Sunan Ampel); Usman Haji (Pangeran Ngudung, ayah dari Sunan Kudus); Raden Ainul Yaqin (Sunan Giri, putra dari Maulana Ishaq); Syekh Suta Maharaja; Raden Hamzah (Pangeran Tumapel) dan Raden Mahmud.
Para Walisongo adalah intelektual yang menjadi pembaharu masyarakat pada masanya. Pengaruh mereka terasakan dalam beragam bentuk manifestasi peradaban baru masyarakat Jawa, mulai dari kesehatan, bercocok-tanam, perniagaan, kebudayaan, kesenian, kemasyarakatan, hingga ke pemerintahan.
Nama-nama Walisongo
Meskipun terdapat perbedaan pendapat mengenai siapa saja yang termasuk sebagai Walisongo, pada umumnya terdapat sembilan nama yang dikenal sebagai anggota Walisongo yang paling terkenal, yaitu:
• Sunan Gresik atau Maulana Malik Ibrahim
• Sunan Ampel atau Raden Rahmat
• Sunan Bonang atau Raden Makhdum Ibrahim
• Sunan Drajat atau Raden Qasim
• Sunan Kudus atau Jaffar Shadiq
• Sunan Giri atau Raden Paku atau Ainul Yaqin
• Sunan Kalijaga atau Raden Said
• Sunan Muria atau Raden Umar Said
• Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah
Para Walisongo tidak hidup pada saat yang persis bersamaan. Namun satu sama lain mempunyai keterkaitan erat, bila tidak dalam ikatan darah juga karena pernikahan atau dalam hubungan guru-murid.

1. Maulana Malik Ibrahim (Sunan Gresik)
Maulana Malik Ibrahim, keturunan ke-11 dari Husain bin Ali, juga disebut sebagai Sunan Gresik, atau terkadang Syekh Maghribi dan Makdum Ibrahim As-Samarqandy. Maulana Malik Ibrahim diperkirakan lahir di Samarkand di Asia Tengah, pada paruh awal abad ke-14. Babad Tanah Jawi versi Meinsma menyebutnya Asmarakandi, mengikuti pengucapan lidah Jawa terhadap As-Samarqandy, berubah menjadi Asmarakandi.[1] Sebagian cerita rakyat, ada pula yang menyebutnya dengan panggilan Kakek Bantal.
Maulana Malik Ibrahim adalah wali pertama yang membawakan Islam di tanah Jawa. Maulana Malik Ibrahim juga mengajarkan cara-cara baru bercocok tanam. Ia banyak merangkul rakyat kebanyakan, yaitu golongan yang tersisihkan dalam masyarakat Jawa di akhir kekuasaan Majapahit. Misinya ialah mencari tempat di hati masyarakat sekitar yang ketika itu tengah dilanda krisis ekonomi dan perang saudara. Pada tahun 1419, setelah selesai membangun dan menata pondokan tempat belajar agama di Leran, Maulana Malik Ibrahim wafat. Makamnya kini terdapat di desa Gapura Wetan, Gresik, Jawa Timur.

2. Sunan Ampel
Sunan Ampel bernama asli Raden Rahmat, keturunan ke-12 dari Husain bin Ali, adalah putra Maulana Malik Ibrahim, Muballigh yang bertugas dakwah di Champa, dengan ibu putri Champa. Jadi, terdapat kemungkinan Sunan Ampel memiliki darah Uzbekistan dari ayahnya dan Champa dari ibunya. Sunan Ampel adalah tokoh utama penyebaran Islam di tanah Jawa, khususnya untuk Surabaya dan daerah-daerah sekitarnya.

3. Sunan Bonang dan Sunan Drajat
Sunan Bonang dan Sunan Drajat adalah putra Sunan Ampel. Mereka adalah putra-putra Sunan Ampel dengan Nyai Ageng Manila, putri adipati Tuban bernama Arya Teja. Sunan Bonang dan Sunan Drajat merupakan keturunan ke-13 dari Husain bin Ali

4. Sunan Kudus
Sunan Kudus adalah putra Sunan Ngudung, putra Raden Usman Haji yang belum dapat diketahui dengan jelas silsilahnya. Sunan Kudus adalah buah pernikahan Sunan Ngudung yang menikah dengan Syarifah, adik dari Sunan Bonang. Sunan Kudus keturunan ke-14 dari Husain bin Ali, diperkirakan wafat pada tahun 1550.

5. Sunan Giri
Sunan Giri adalah putra Maulana Ishaq. Sunan Giri adalah keturunan ke-12 dari Husain bin Ali, merupakan murid dari Sunan Ampel dan saudara seperguruan dari Sunan Bonang.

6. Sunan Kalijaga
Sunan Kalijaga adalah putra adipati Tuban yang bernama Tumenggung Wilatikta atau Raden Sahur. Dalam satu riwayat, Sunan Kalijaga disebutkan menikah dengan Dewi Saroh binti Maulana Ishaq.

7. Sunan Muria
Sunan Muria atau Raden Umar Said adalah putra Sunan Kalijaga. Ia adalah putra dari Sunan Kalijaga yang menikah dengan Dewi Sujinah, putri Sunan Ngudung.

8. Sunan Gunung Jati
Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah adalah putra Syarif Abdullah putra Nurul Alam putra Syekh Jamaluddin Akbar. Di titik ini (Syekh Jamaluddin Akbar Gujarat) bertemulah garis nasab Sunan Ampel dan Sunan Gunung Jati. Ibunda Sunan Gunung Jati adalah Nyai Rara Santang, seorang putri keturunan keraton Pajajaran, anak dari Sri Baduga Maharaja, atau dikenal juga sebagai Prabu Siliwangi dari perkawinannya dengan Nyai Subang Larang. Makam dari Nyai Rara Santang bisa kita temui di dalam klenteng di Pasar Bogor, berdekatan dengan pintu masuk Kebun Raya Bogor.

Tokoh pendahulu Walisongo
• Syekh Jumadil Qubro
Syekh Jumadil Qubro adalah tokoh yang sering disebutkan dalam berbagai babad dan cerita rakyat sebagai salah seorang pelopor penyebaran Islam di tanah Jawa. Ia umumnya dianggap bukan keturunan Jawa, melainkan berasal dari Asia Tengah. Terdapat beberapa versi babad yang meyakini bahwa ia adalah keturunan ke-10 dari Husain bin Ali, yaitu cucu Nabi Muhammad SAW. Sedangkan Martin van Bruinessen (1994) menyatakan bahwa ia adalah tokoh yang sama dengan Jamaluddin Akbar (lihat keterangan Syekh Maulana Akbar di bawah).
Sebagian babad berpendapat bahwa Syekh Jumadil Qubro memiliki dua anak, yaitu Maulana Malik Ibrahim (Sunan Gresik) dan Maulana Ishaq, yang bersama-sama dengannya datang ke pulau Jawa. Syekh Jumadil Qubro kemudian tetap di Jawa, Maulana Malik Ibrahim ke Champa, dan adiknya Maulana Ishaq mengislamkan Samudera Pasai. Dengan demikian, beberapa Walisongo yaitu Sunan Ampel (Raden Rahmat) dan Sunan Giri (Raden Paku) adalah cucunya; sedangkan Sunan Bonang, Sunan Drajad dan Sunan Kudus adalah cicitnya. Hal tersebut menyebabkan adanya pendapat yang mengatakan bahwa para Walisongo merupakan keturunan etnis Uzbek yang dominan di Asia Tengah, selain kemungkinan lainnya yaitu etnis Persia, Gujarat, ataupun Hadramaut.
Makamnya terdapat di beberapa tempat yaitu di Semarang, Trowulan, atau di desa Turgo (dekat Pelawangan), Yogyakarta. Belum diketahui yang mana yang betul-betul merupakan kuburnya.[2]

• Syekh Maulana Akbar
Syekh Maulana Akbar adalah adalah seorang tokoh di abad 14-15 yang dianggap merupakan pelopor penyebaran Islam di tanah Jawa. Nama lainnya ialah Syekh Jamaluddin Akbar dari Gujarat, dan ia kemungkinan besar adalah juga tokoh yang dipanggil dengan nama Syekh Jumadil Kubro, sebagaimana tersebut di atas. Hal ini adalah menurut penelitian Martin van Bruinessen (1994), yang menyatakan bahwa nama Jumadil Kubro (atau Jumadil Qubro) sesungguhnya adalah hasil perubahan hyper-correct atas nama Jamaluddin Akbar oleh masyarakat Jawa.[3]
Silsilah Syekh Maulana Akbar (Jamaluddin Akbar) dari Nabi Muhammad SAW umumnya dinyatakan sebagai berikut: Sayyidina Husain, Ali Zainal Abidin, Muhammad al-Baqir, Ja'far ash-Shadiq, Ali al-Uraidhi, Muhammad al-Naqib, Isa ar-Rummi, Ahmad al-Muhajir, Ubaidullah, Alwi Awwal, Muhammad Sahibus Saumiah, Alwi ats-Tsani, Ali Khali' Qasam, Muhammad Shahib Mirbath, Alwi Ammi al-Faqih, Abdul Malik (Ahmad Khan), Abdullah (al-Azhamat) Khan, Ahmad Jalal Syah, dan Jamaluddin Akbar al-Husaini (Maulana Akbar).
Menurut cerita rakyat, sebagian besar Walisongo memiliki hubungan atau berasal dari keturunan Syekh Maulana Akbar ini. Tiga putranya yang disebutkan meneruskan dakwah di Asia Tenggara; adalah Ibrahim Akbar (atau Ibrahim as-Samarkandi) ayah Sunan Ampel yang berdakwah di Champa dan Gresik, Ali Nuralam Akbar kakek Sunan Gunung Jati yang berdakwah di Pasai, dan Zainal Alam Barakat.
Penulis asal Bandung Muhammad Al Baqir dalam Tarjamah Risalatul Muawanah (Thariqah Menuju Kebahagiaan) memasukkan beragam catatan kaki dari riwayat-riwayat lama tentang kedatangan para mubaligh Arab ke Asia Tenggara. Ia berkesimpulan bahwa cerita rakyat tentang Syekh Maulana Akbar yang sempat mengunjungi Nusantara dan wafat di Wajo, Makasar (dinamakan masyarakat setempat makam Kramat Mekkah), belum dapat dikonfirmasikan dengan sumber sejarah lain. Selain itu juga terdapat riwayat turun-temurun tarekat Sufi di Jawa Barat, yang menyebutkan bahwa Syekh Maulana Akbar wafat dan dimakamkan di Cirebon, meskipun juga belum dapat diperkuat sumber sejarah lainnya.

• Syekh Quro
Syekh Quro adalah pendiri pesantren pertama di Jawa Barat, yaitu pesantren Quro di Tanjungpura, Karawang pada tahun 1428.[4]
Nama aslinya Syekh Quro ialah Hasanuddin. Beberapa babad menyebutkan bahwa ia adalah muballigh (penyebar agama} asal Mekkah, yang berdakwah di daerah Karawang. Ia diperkirakan datang dari Champa atau kini Vietnam selatan. Sebagian cerita menyatakan bahwa ia turut dalam pelayaran armada Cheng Ho, saat armada tersebut tiba di daerah Tanjung Pura, Karawang.
Syekh Quro sebagai guru dari Nyai Subang Larang, anak Ki Gedeng Tapa penguasa Cirebon. Nyai Subang Larang yang cantik dan halus budinya, kemudian dinikahi oleh Raden Manahrasa dari wangsa Siliwangi, yang setelah menjadi raja Kerajaan Pajajaran bergelar Sri Baduga Maharaja. Dari pernikahan tersebut, lahirlah Pangeran Kian Santang yang selanjutnya menjadi penyebar agama Islam di Jawa Barat.
Makam Syekh Quro terdapat di desa Pulo Kalapa, Lemahabang, Karawang.

• Syekh Datuk Kahfi
Syekh Datuk Kahfi adalah muballigh asal Baghdad memilih markas di pelabuhan Muara Jati, yaitu kota Cirebon sekarang. Ia bernama asli Idhafi Mahdi.
Majelis pengajiannya menjadi terkenal karena didatangi oleh Nyai Rara Santang dan Kian Santang (Pangeran Cakrabuwana), yang merupakan putra-putri Nyai Subang Larang dari pernikahannya dengan raja Pajajaran dari wangsa Siliwangi. Di tempat pengajian inilah tampaknya Nyai Rara Santang bertemu atau dipertemukan dengan Syarif Abdullah, cucu Syekh Maulana Akbar Gujarat. Setelah mereka menikah, lahirlah Raden Syarif Hidayatullah kemudian hari dikenal sebagai Sunan Gunung Jati.
Makam Syekh Datuk Kahfi ada di Gunung Jati, satu komplek dengan makam Sunan Gunung Jati.

• Syekh Khaliqul Idrus
Syekh Khaliqul Idrus adalah seorang muballigh Parsi yang berdakwah di Jepara. Menurut suatu penelitian, ia diperkirakan adalah Syekh Abdul Khaliq, dengan laqob Al-Idrus, anak dari Syekh Muhammad Al-Alsiy yang wafat di Isfahan, Parsi.
Syekh Khaliqul Idrus di Jepara menikahi salah seorang cucu Syekh Maulana Akbar yang kemudian melahirkan Raden Muhammad Yunus. Raden Muhammad Yunus kemudian menikahi salah seorang putri Majapahit hingga mendapat gelar Wong Agung Jepara. Pernikahan Raden Muhammad Yunus dengan putri Majapahit di Jepara ini kemudian melahirkan Raden Abdul Qadir yang menjadi menantu Raden Patah, bergelar Adipati Bin Yunus atau Pati Unus. Setelah gugur di Malaka 1521, Pati Unus dipanggil dengan sebutan Pangeran Sabrang Lor. [5]

Bukti dan analisa sejarah bahwa Walisongo keturunan Hadramaut
Walaupun masih ada pendapat yang menyebut Walisongo adalah keturunan Samarkand (Asia Tengah), Champa atau tempat lainnya, namun tampaknya tempat-tampat tersebut lebih merupakan jalur penyebaran para mubaligh daripada merupakan asal-muasal mereka yang sebagian besar adalah kaum Sayyid atau Syarif. Beberapa argumentasi yang diberikan oleh Muhammad Al Baqir, dalam bukunya Thariqah Menuju Kebahagiaan, mendukung bahwa Walisongo adalah keturunan Hadramaut:
• L.W.C van den Berg, Islamolog dan ahli hukum Belanda yang mengadakan riset pada 1884-1886, dalam bukunya Le Hadhramout et les colonies arabes dans l'archipel Indien (1886)[6] mengatakan:
”Adapun hasil nyata dalam penyiaran agama Islam (ke Indonesia) adalah dari orang-orang Sayyid Syarif. Dengan perantaraan mereka agama Islam tersiar di antara raja-raja Hindu di Jawa dan lainnya. Selain dari mereka ini, walaupun ada juga suku-suku lain Hadramaut (yang bukan golongan Sayyid Syarif), tetapi mereka ini tidak meninggalkan pengaruh sebesar itu. Hal ini disebabkan mereka (kaum Sayyid Syarif) adalah keturunan dari tokoh pembawa Islam (Nabi Muhammad SAW).”
• van den Berg juga menulis dalam buku yang sama (hal 192-204):
”Pada abad ke-15, di Jawa sudah terdapat penduduk bangsa Arab atau keturunannya, yaitu sesudah masa kerajaan Majapahit yang kuat itu. Orang-orang Arab bercampul-gaul dengan penduduk, dan sebagian mereka mempuyai jabatan-jabatan tinggi. Mereka terikat dengan pergaulan dan kekeluargaan tingkat atasan. Rupanya pembesar-pembesar Hindu di kepulauan Hindia telah terpengaruh oleh sifat-sifat keahlian Arab, oleh karena sebagian besar mereka berketurunan pendiri Islam (Nabi Muhammad SAW). Orang-orang Arab Hadramawt (Hadramaut) membawa kepada orang-orang Hindu pikiran baru yang diteruskan oleh peranakan-peranakan Arab, mengikuti jejak nenek moyangnya."
Pernyataan van den Berg spesifik menyebut abad ke-15, yang merupakan abad spesifik kedatangan atau kelahiran sebagian besar Walisongo di pulau Jawa. Abad ke-15 ini jauh lebih awal dari abad ke-18 yang merupakan saat kedatangan gelombang berikutnya, yaitu kaum Hadramaut yang bermarga Assegaf, Al Habsyi, Al Hadad, Alaydrus, Alatas, Al Jufri, Syihab, Syahab dan banyak marga Hadramaut lainnya.
• Hingga saat ini umat Islam di Hadramaut sebagian besar bermadzhab Syafi’i, sama seperti mayoritas di Srilangka, pesisir India Barat (Gujarat dan Malabar), Malaysia dan Indonesia. Bandingkan dengan umat Islam di Uzbekistan dan seluruh Asia Tengah, Pakistan dan India pedalaman (non-pesisir) yang sebagian besar bermadzhab Hanafi.
• Kesamaan dalam pengamalan madzhab Syafi'i bercorak tasawuf dan mengutamakan Ahlul Bait; seperti mengadakan Maulid, membaca Diba & Barzanji, beragam Shalawat Nabi, doa Nur Nubuwwah dan banyak amalan lainnya hanya terdapat di Hadramaut, Mesir, Gujarat, Malabar, Srilangka, Sulu & Mindanao, Malaysia dan Indonesia. Kitab fiqh Syafi’i Fathul Muin yang populer di Indonesia dikarang oleh Zainuddin Al Malabary dari Malabar, isinya memasukkan pendapat-pendapat baik kaum Fuqaha maupun kaum Sufi. Hal tersebut mengindikasikan kesamaan sumber yaitu Hadramaut, karena Hadramaut adalah sumber pertama dalam sejarah Islam yang menggabungkan fiqh Syafi'i dengan pengamalan tasawuf dan pengutamaan Ahlul Bait.
• Di abad ke-15, raja-raja Jawa yang berkerabat dengan Walisongo seperti Raden Patah dan Pati Unus sama-sama menggunakan gelar Alam Akbar. Gelar tersebut juga merupakan gelar yang sering dikenakan oleh keluarga besar Jamaluddin Akbar di Gujarat pada abad ke-14, yaitu cucu keluarga besar Azhamat Khan (atau Abdullah Khan) bin Abdul Malik bin Alwi, seorang anak dari Muhammad Shahib Mirbath ulama besar Hadramaut abad ke-13. Keluarga besar ini terkenal sebagai mubaligh musafir yang berdakwah jauh hingga pelosok Asia Tenggara, dan mempunyai putra-putra dan cucu-cucu yang banyak menggunakan nama Akbar, seperti Zainal Akbar, Ibrahim Akbar, Ali Akbar, Nuralam Akbar dan banyak lainnya.

Kontroversi
Sejarawan Slamet Muljana mengundang kontroversi dalam buku Runtuhnya Kerajaan Hindu Jawa (1968), dengan menyatakan bahwa Walisongo adalah keturunan Tionghoa Indonesia.[rujukan?] Pendapat tersebut mengundang reaksi keras masyarakat yang berpendapat bahwa Walisongo adalah keturunan Arab-Indonesia. Pemerintah Orde Baru sempat melarang terbitnya buku tersebut.[rujukan?]

addienk, 22 Dzulqo'dah 1429 H
diambil dari

Cucu Adam  

Posted by ahmed in


hei cucu Adam...
saat kau terlelap...
saat kau terlena...
apa yang enkau harap???

hei cucu hawa...
saat kau ternganga
saat kau terpana
apa yang engkau pinta???

cuma rasa
kita semua
mampu merengkuhnya
dan terbuai-Nya

hanya kerna
Rahman
Rahim-Nya
kita berada singgasana

kemuliaan jiwa
kesucian qalbanaa
qana'ah dalam ibadah
mampu mengungkap semua

nikmat hidup
nikmat maut
nikmat kubur
semua rahmat dari-Nya...

Ilahi 'abdukal 'aashi ataak,
muqirran bi dzunubi wa qad di'aaka
fain taghfir fa anta lidzaka ahlun,
wain tadrud faman narju siwaaka

addienk, 12 Dzul Qa’dah 1429 H

PE ER PE ER...hehe :)  

Posted by ahmed in


salam semua...
wah nee ane dapat Pe Er dari rojuli alias rose juliet...wah garape darimana dulu ya???xixi...o y...ne blogs critane...buat blogs nee keinginanku tu ikut2n biar punya web sendiri n biar ketikan tanganku tambah lancar ja...hehe...terus terank aj...ane kurang faham tentang tetek benge' yang berkaitan dengan net...web...n laen sebagainya...

tapi kerna dorongan ati yang pengin punya gubug dewe (rumah sendiri)walau di dunia maya...yaa akheerna tercapai juga...tu sebua berkat bantuan temen2 terutama mas_zhiee terus yg bikinin layoutna dari anak gemblunk "Creebon" (candra) terus isinya kesemuana dari ane pribadi terus comot2 dari beberapa informan yang baek buat isi nee blogs...wal hasil jadi beginilah...xixixi :)
terus kenapa ane pake title niKi bLoge cah Qoedoez tu tu' identiti ane cos ane dilahrkan dan dibesarkan di kota kece' tu yang penuh fenomenal...sebab banyak sekali yang dibanggakan di kota sekecil tu...tapi futuristik nian tu' disinggahi..."weleh2 ky prongosi ae...ups kleru promosi"...xixi :)
kemudian nee blog ane telorke "wekz telor...emank ayam"...lali deng...ane buat maksude...pada bulan Juli 2008..wah je' kencur (bayi)y...
cukup aahh dah cape'...nee perlu dilanjutke ke temen2 y...
nee nominator kita...:
1. mb' rima
2. mas_zhie
3. kang Bazoekie
4. ach@n...
5. ??? xixi teu dech g da lagee...o y...si gemblunk "Creeboon"...kena kowe...

selanjute nt2 smua musti garap n kerjakan dengan sebaik2na PR nee...xixi :D
cacian dech...

addienk, 10 Dzul Qo'dah 1429 H

'Umri Hayatii  

Posted by ahmed in

Ilaahii
usiaku kini
berkurang lagi
udah tak kecil lagi

tapi kenapa kami
hambamu ini
selalu ingkari
semua nikmat-Mu ini

Ilaahii rabbii
kapan hamba-Mu ini
kan mampu meresapi
tiap detik kehidupan ini

syukur atas rezki
syukur atas 'amrii
nikmat mampu meratapi
kepiluan hati

kerna tumpukan nestapa
dosa tiap jengkal langkah
merasuki jiwa hamba
tanpa terasa

Ya Rabb hamba hanya bisa
meratap dan berharap
Enta yang hanya punya
kuasa ampuni dosa

Ya Rabb hamba hanya kuasa
meneteskan air mata
dengan penuh rasa
kerna dosa hamba betebaran dimana-mana

Ya Rabbii ighfirlii
dzunubii
waj'alnii
muqimas shalaatii

Ilahi 'abdukal 'aashi ataak,
muqirran bi dzunubi wa qad di'aaka
fain taghfir fa anta lidzaka ahlun,
wain tadrud faman narju siwaaka

addienk, 3 Dzul Qa'dah 1429 H
1 Nopember 2008 M

Semangatlah Ukhaiyyaa :) ...  

Posted by ahmed in

hilangnya keceriaan
bukanlah dambaan
hilangnya semangat
bukanlah keinginan

ayo ceria
ayo bahagia
walau tanpa
hampa mereka

ayo senyumlah
ayo bangunlah
sungguhnya
bahagia ada di insan yang selalu merasa

atas keagungan
Sang Pencipta
atas keredhaan
kasih sayang-Nya

hiduplah
wahai ukhaiyyaa
dalam
cinta-Nya

menangislah
hai ukhaiyyaa
menangislah
kerna dosa

lelehkahlah
air matamu ukhaiyyaa
kerna semata
rabbanaa

ighfirlii
dzunubii
ij'alnii
min 'ibaadi kasshaalihiin...

addienk, to my ukhaiyya...
21 Syawal 1429 H

Habibi hubbii  

Posted by ahmed in

betapa merana
betapa sengsara
betapa tersiksa
karna cinta

cinta sesama
cinta makhluk-Nya
cinta hawa
cinta adam

warna warni dunia
karna ada cinta
karna ada rasa
dalam hati manusia

kala cinta
menghinggapi manusia
semua terasa
indahnya

kala cinta
sirna dalam jiwa
semua
terasa hampa

akankah cinta kita
pada Sang Pencipta
seperti cinta
pada sesama???

akankah rindu kita
pada Rabbanaa
sama juga
layaknya manusia???

owh betapa mulia
hati manusia
dengan cinta rabbanaa
melebihi segalanya...

owh betapa bahagia
kita sebagai insan-Nya
meneguk kenikmatan
tiada tara dengan cinta-Nya
ku damba cinta
pada Enta Rabb
hanya rasa
merasuk jiwa

moga kita semua
sampai pada cinta
cinta rabbanaa
keihlasan jiwa...

ilahii
Enta mathlubii
wa redhaa jannatii
walhamdulillahi rabbil 'aalamiin...

addienk, 11:17 WIB

Q_doezz, 16 Syawal 1429 H

Malu atas semua...  

Posted by ahmed in

hei insan...

kesedihan akan hal yang tidak kekal...

kesedihan akan kehancuran hati insan...

mungkinkah akan terus berkelanjutan???

kebahagiaan

keceriaan

mungkin tak pernah dirasa

akan semua hal...

alam sekitar

udara terhampar

kilauan cahaya malam

bertaburan

alangkah hina

kita manusia

dengan semua hal

yang dikeruniakan

tanpa rasa

tanpa cipta

tanpa karsa

tanpa segala

melupakan

meniadakan

menghilangkan

rasa syukur kepada Sang Pencipta

hanya karna rasa

yang begitu menggoda

yang begitu menggila

akan cinta

betapa alpha

meliputi kita

menggerogoti hati dan rasa

semua tanpa pernah merasa

akan semua kernuia

yang pernah ada

pada semua manusia

pada alam semesta

Owh betapa malu

tu' melangkahkan kakiku

kerna kealphaanku

atas semua kenikmatan-Mu

owh betapa nista

hamba kepada Sang Pencipta

akan rasa syukur atas semua

kerunia yang ada pada hamba

Pencipta

penuh rasa kasih sayang-Nya

memberikan semua

apa yang ada pada kita

kenapa kerna

secuil kebahagiaan

secuil harapan

yang belum terasa adanya

mampu menafikan

kenikmatan

yang selalu membahagiakan

pada semua insan

owh betapa kerdil

insan yang penuh kedengkian hati

insan yang kurang mensyukuri

semua yang ada di alam ini

owh betapa rugi

dari segala sisi

tanpa dirasa hati

dengan kesemuanya ini

rabbii

ighfirlii

dzunubii

wa li waalidayya warham humaa kamaa rabbayaanii

addienk,

Q_doezz, 20.46 WIB, 16 Syawal 1429 H

Wah...Indah-Nya  

Posted by ahmed in

nikmat
bahagia
tak terasa
bagai sapaan biasa
tak terhingga
sampai kala
waktu tersisa
tanpa daya upaya
lupa nikmat
alpa rahmat
hal biasa
pada manusia
akankah kamu
selalu
melulu
memaku???
tanpa rasa
tanpa terasa
hampa
menyelimuti kita???
mungkinkah???
ingat akan ajal
jemput kita
yang bisa mengingatkan kita
akan nikmat
akan kerunia
akan semua hal
di dunia...
kapan kita semua
mengingat semua
tentang Rabbanaa
Rahmanaa
saat kapan
kita berujar
kita berucap
kita berupaya
dekat pada-Nya
senang pada-Nya
syukur atas
semua...
betapa indah
betapa nikmat
yang tiada tara
tak terhingga
bila semua
mensyukuri-Nya
mengingat-Nya
akan semua nikmat kerunia
di dunia fana...
ya rabb
tunjukkanlah
berikanlah
kemuliaan
derajat
hanya pada enta ya rabb
kami meminta...
la in syakartum
la aziidan nakum
wa la in kafartum
innaa 'adzaabii lasyadiid...
ilaahii
enta mathluubii
wa ridhaaka
jannatii
wa shallallah
'alaa sayyidinaa
Muhammad
wa 'ala aalii sayyidinaa muhammad
walhamdulillahi rabbi al-'aalamiin...

addienk,
Q_doezz, 7 Syawal 1429 H

Anugerah Terindah...  

Posted by ahmed in

anugrah terindah
seorang manusia hina dina ni...
dihadapan Sang Khaliq
Izzati Rabbii...
saat semua
lumpur dosa
yang lekat badan
sirna...
musnah...
lenyap...
kerna
ampunan
Sang Pencipta
tak luput jua
samudra Maaf
dari sanak Sodara
handai tolan
teman sejawat
teman seperjuangan
teman sepermainan
buat pelipur lara
hati yang merana
sekian lama menganga
yang haus akan dahaga
dahaga kerinduan
atas Maghfirah
dahaga akan ampunan dosa
dari sesama
seraya ucapan
ketulusan
keihlasan
pinta ampunan...
sujud sembah
hamba haturkan
atas karunia
maaf sesama...
taqabbal Allah
minnaa wa minkum
taqabbal ya kariim...
walhamdulillahi rabbil 'aalamiin...
addienk,
Q_doezz, 30 Ramadhan 1429 H

~| iklane cah Qoedoez |~



Troubleshooting Computer | hardware | software | mobile