kala waktu berhenti
apa daya
waktu tlah terhenti
siapa sangka
semua tlah mati
muncul kegundahan
dalam rasa
dalam angan
dalam qalbanaa
kala kita
punya daya
apa yang telah kita
upayakan
kala kita
dalam kemampuan
apa yang kita
usahakan
kala kita
dalam kemakmuran
apa yang kita
telah perbantukan
kala kita
dalam keriangan
apa yang kita
tertawakan
tidak tahukah kita
saat semua
tak mampu bicara
tuk membohongi-Nya
tidak tahukan kita
waktu mulut terbungkam
cuma tangan
mata dan kaki yang bisa bicara
semua menjadi saksi
atas keserakahan hati
kedengkian qalbi
kecongkakan batin ini
ya Rabbanaa
jangan Engkau jadikan
hamba-Mu ini golongan
orang merugi akhinya
ya Rabbanaa
jangan Engkau jadikan
mulut mata kaki telinga
suka berbuat dosa
ya Rabbil izzati
ighfirlii dzunubii
fain lam taghfirlii
minal khaasyiriin
Ilahi 'abdukal 'aashi ataak,
muqirran bi dzunubi wa qad di'aaka
fain taghfir fa anta lidzaka ahlun,
wain tadrud faman narju siwaaka
addienk, Q-doez. 28 Dzul Qo'dah 1429 H